Selasa, 15 Mei 2012

Kisah Teladan Kehidupan Nabi Muhammad SAW.


Nabi Muhammad adalah Rasul terakhir, sekaligus penutup Rasul-Rasul sebelumnya. Beliau-Lah yang telah menyempurnakan ajaran-ajaran Islam. Nabi Muhammad diutus oleh Allah SWT. tidak lain karena untuk merubah akhlak manusia.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad berasal dari suku Quraisy, tepatnya keturunan Bani Hasyim. Ayah beliau bernama Abdullah bin Abdul Mutalib, cucu Hasyim. Ibunya bernama Aminah binti Wahab yang berasal dari keturunan Bani Zuhrah, salah satu kabilah Quraisy.

Muhammad dilahirkan di kota Mekah pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah bertepatan dengan 20 April tahun 571 M. Muhammad lahir ke dunia dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah bin Abdul Mutalib meninggal ketika Muhammad masih dalam kandungan ibunya. Waktu Muhammad kecil, ibundanya menyerahkan Muhammad kepada Halimatus Sakdiah untuk disusui sesuai dengan kebiasaan para bangsawan Mekah.

Ketika Rasulullah dirawat oleh Halimatus Sakdiah, beliau dikenal dengan akhlaknya yang sangat baik.  Keluarga Halimatus Sakdiah diberi rahmat yang banyak dari Allah SWT. berupa tanamannya subur, bintang ternaknya berkembang biak, mengeluarkan susu yang banyak dari binatang ternaknya dan keluarganya menjadi makmur.

Setelah Muhammad diambil ibunya kembali saat beliau berumur 4 tahun. Saat umurnya 6 tahun beliau dibawa ibunya mengunjungi kerabat ayahnya di Madinah. Dalam perjalanan pualang ke Mekah, ibunya wafat dan dikebumikan di Abwa' dekat dengan Madinah. Setelah ibunya wafat, beliau diasuh oleh kakeknya yaitu Abdul Mutalib. Rasulullah dirawat kakeknya selma dua tahun. Setelah kakeknya wafat, Rasulullah dirawat oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Saat beliau berumur 12 tahun, beliau diajarkan oleh pamannya untuk beternak dan berdagang.

Nabi Muhammad SAW. menikah dengan Khadijah 

Nabi Muhammad Saw. mendapatkan ilmu berdagang dari pamannya, yaitu Abu Thalib. Nabi Muhammad Saw. pun seing menemani pamannya untuk melakukan perjalanan jauh untuk berdagang. Kejujuran dan keterampilan Nabi Muhammad Saw. membuat beliau menjadi  seorang pedagang yang ulung dan cekatan.

Kejujuran dan keuletan Nabi Saw. ternyata terdengar oleh Khadijah. Khadijah adalah seorang saudagar kaya dan hidup menjanda. Nabi Muhammad Saw. dipanggil Khadijah untuk menjualkan barang dagangannya ke Negeri Syam. Kejujuran dan keterampilan Nabi Saw. dalam berniaga ternyata terbukti.. Setelah kembali dari Negeri Syam, Nabi Saw memberikan keuntungan yang besar, barang dagangan Nabi Saw. laku semuanya. Khadijah tertarik pada Nabi Muhammad Saw. karena akhlaknya. Akhirnya Nabi Saw. menikah pada Khadijah. Rasulullah menikah dengan Khadijah saat umur Rasulullah 25 tahun dan Khadijah berumur 40 tahun.

Rumah Tangga Rasulullah SAW.

Rasulullah Saw. dan Khadijah bahagia dan sejahtera. Beliau dianugrahi beberapa anak oleh Allah SWT., dua putra dan empat putri. Anak laki-laki masing-masing bernama Qasim dan Abdullah. Sedangkan yang putri masing-masing bernama Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum, dan Fatimah.

Pada saat beliau berumur 35 tahun, terjadi kerusakan di Ka'bah karena ada banjir besar yang terjadi pada masa itu. Ka'bah pun diperbaiki dan setelah selesai, timbul suatu persoalan, yaitu siapa yang hendak meletakkan batu Hajar Aswad ke tempat semula.  Hampir terjadi keributan besar antara pemimpin dan pembesar Quraisy pada masa itu. Namun ada seorang tua yang menasihati mereka.
Jama'ah haji mencium Hajar Aswad karena Rasulullah Saw pernah melakukannya
"Janganlah kalian bertengkar tentang siapa yang pantas meletakkan Hajar Aswad. Lebih baik kalian mencari seorang hakim yang dapat memutuskan perkara ini. Menurutku, kita pilih saja orang yang pertama kali masuk ke Masjidil Haram sebagai hakimnya."

Ternyata orang yang pertama kali masuk adalah Muhammad bin Abdullah. Akhirnya ia diangkat menjadi hakim untuk menyelesaikan masalah ini. Lalu Muhammad membentangkan sehelai kain lalu batu tersebut diletakkan di kain tersebut. Setiap sudut kain tersebut dipegang setiap pemuka Quraisy. Kain itu mereka angkat bersama-sama ke tempat yang seharusnya. Setelah sampai, Muhammad menaruh batu tersebut ke tempat semula. Dengan cara tersebut, perselisihan pun berakhir dan para pemuka Quraisy memberi gelar Muhammad, Al-Amin, yang atinya dapat dipercaya.

Diangkat menjadi Rasul

Kehidupan Kota Makkah yang dipenuhi dengan pemujaan-pemujaan terhadap berhala menjadikan Nabi Muhammad Saw. khawatir akan hal-hal masyarakat Quraisy yang semakin sesat dengan kebiasaan jahiliahnya. Kebingungan itulah yang menyebabkan Nabi Muhammad Saw. sering pergi menyendiri.

Akhirnya Allah SWT. membimbing Nabi Muhammad untuk pergi ke Gua Hira. Gua Hira adalah sebuah  gua terletak di Jabal Nur 6 km sebelah Timur Laut dari kota Makkah. Gua inilah tempat dimana Rasulullah Saw. menerima wahyu pertama sekaligus diangkat menjadi Nabi dan Rasul terakhir sekaligus penutup para Nabi & Rasul sebelumnya. Rasulullah Saw. menerima wahyu dan diangkat menjadi Nabi & Rasul pada saat beliau berumur 40 tahun.
Disinilah Nabi Saw. menerima wahyu pertama sekaligus diangkat menjadi Nabi & Rasul

Pada hari itu tepatnya pada 17 Ramadhan, saat Nabi Muhammad Saw. sedang menyendiri di Gua Hira, Malaikat Jibril mendatanginya dan menyampaikan wahyu Allah untuk pertama kalinya. Malaikat Jibril memeluknya sangat erat sambil berkata "Bacalah, hai Muhammad." Nabi Muhammad menjawab, "Saya tidak bisa membaca." dengan badan gemetar dan dan kebingungan. Setelah berulang-ulang, Malaikat Jibril  mengajarkan Surah Al-Alaq ayat 1-5 sampai Nabi Saw. hafal. Seusai kejadian itu, Nabi Muhammad Saw. langsung pulang karena ketakutan pikirannya yang begitu gelisah.

Sesampainya di rumah, Nabi Muhammad Saw. langsung meminta istrinya untuk menyelimutinya dengan badan menggigil.
"Selimuti aku, ya Khadijah, selimuti aku."
Siti Khadijah langsung menyelimuti Nabi Muhammad Saw. Setelah melihat keadaan suaminya tenang kembali, Khadijah pun menanyakkan apa yang sesungguhnya yang terjadi. Nabi Muhammad pun menceritakan apa yang sesungguhnya yang membuat beliau menggigil dan ketakutan. Khadijah mencoba memberikan nasihat yang menentramkan Nabi Saw. Sesungguhnya, Allah SWT, sangatt mencintai beliau dan memuliakannya sebagai umat manusia.

Meskipun demikian, kegelisahan itu belum juga hilang sampai Khadijah menemukan saudaranya kepada  Nabi Muhammad Saw. yang bernama Waraqah bin Naufal. Waraqah adalah seorang ahli kitab yang sudah mempelajari Taurat dan Injil.

"Sesungguhnya yang datang itu adalah Malaikat Jibril yang diperintah oleh Allah SWT.  seperti halnya Allah mengutus dia menemui Musa," kata Waraqah yang merasa yakin bahwa Muhammad yang ada dihadapannya adalah Nabi terakhir yang dipilih oleh Allah SWT. seperti yang tercantum dalam kitab Taurat dan Injil.

Waraqah pun mengatakan bahwa perjuangan Nabi Saw. akan dimulai dalam menyebarkan agama Allah SWT. Penderitaan serta ujian pun akan datang silih berganti dari kaum-kaum yang menolak ajakan terhadap kebenaran yang dibawanya.

Dakwah secara sembunyi-sembunyi

Setelah Nabi Muhammad Saw. menerima wahyu yang kedua ( Surah Al Muddassir ), beliau kemudian melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Nabi Saw. mulai mengajak dari keluarga yang tinggal satu rumah dan sahabat-sahabat dekat Nabi Saw..

Adapun penduduk Makkah yang mula-mula masuk Islam adalah :
  • Siti Khadijah, istri Nabi Saw. sendiri
  • Ali bin Abi Thalib, putra Abi Thalib ( paman Nabi Saw. ) 
  • Zaid bin Haritsah, budak beliau yang kemudian menjadi anak angkat beliau 
  • Abu Bakar as Sidiq, seorang sahabat dekat beliau dan seorang pemuka Quraisy
Dengan perantaraan Abu Bakar, banyak orang yang memeluk agama Islam, antara lain; Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Ubaidillah bin Jarrah, Arqa bin Abi Arqam, dan Fatimah bin Khattab.

Mereka terkenal dengan sebutan Assabiquunal Awwalun, arrtinya orang-orang yang terdahulu masuk agama Islam.

Dakwah secara terang-terangan 

Rasulullah saw. melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3 tahun. Dakwah seperti itu dilakukan sampai turun firman Allah Surah Al-Hijr ayat 94 yang artinya :

"Maka jalankanlah apa yang diperintahkan kepadamu secara terang-terangan dan berpalinglah dari orang-orang musyrik" ( Q.S. Al-Hijr : 94 )

Ayat tersebut memerintahkan kepada Rasulullah saw. untuk menyiarkan agama Islam secara terang-terangan dan meninggalkan cara sembunyi-sembnyi.


  





Sabtu, 12 Mei 2012

Khulafaur Rasyidin


Khulafaur Rasyidin adalah khalifah ( pemimpin ) pertama yang menggantikan Nabi Muhammad Saw. untuk memimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad Saw.  wafat. Empat orang khalifah tersebut adalah para sahabat dekat Nabi. Keempat khalifah tersebut dipilih bukan bedasarkan keturunannya, melainkan atas dasar kesepakatan umat Islam. 

Nabi Muhammad Saw. semasa hidupnya memiliki dua tugas utama, yaitu tugas kenegaraan dan tugas kenabian. Tugas kenegaraan yaitu tugas yang dilakukan beliau sebagai kepala pemerintahan dan memimpin umat Islam. Sedangkan tugas kenabian yaitu tugas beliau sebagai pembawa risalah Allah SWT. kepada umat manusia.

1. Abu Bakar Ash-Shiddiq 

pedang peninggalan Abu Bakar
Abu Bakar adalah khalifah pertama yang pertama pada tahun 11 H/632 M hingga tahun 13 H/634 M. Ia lahir di kota Mekah tahun 573 M atau dua tahun setelah kelahiran  Nabi Saw. Sebelum memeluk Islam, beliau bernama Abdul Ka'bah dan setelah memeluk Islam diganti oleh Rasulullah menjadi Abdullah bin Abi Quhafah at Tamimi. Abu Bakar adalah nama julukan yang diberikan Rasulullah, sebab beliau merupakan orang yang pertama kali masuk Islam dari golongan dewasa. 
Abu Bakar berasal dari Bani Tanim, suku Quraisy. Ia merupakan putra dari Quhafah bin Amir yang mempunyai nama asli Usman bin Sa'ad dan ibunya bernama Ummul Khair Salma binti Sharkh. Garis keturunan Abu Bakar dengan Nabi Saw. bertemu pada Murrah bin Ka'ab. 

Abu Bakar mendapat gelar Ash-Siddiq setelah peristiwa Isra' Mi'raj, karena beliau membenarkan segala tindakkan dan ucapan Rasulullah Saw. terutama saat Isra' Mi'raj.

Proses pengangkatan Abu bakar menjadi Khalifah

Setelah Rasulullah Saw. wafat, kaum Ansar ( kaum yang ada di Madinah yang menyambut kedatangan Rasulullah ) dan kaum Muhajirin ( kaum yang berasal dari Makah yang mengikuti Rasulullah saat hijrah ke Madinah ) mengadakan musyawarah dan sepakat mengangkat Abu Bakar Ash-Siddiq untuk menjadi khalifah yang pertama.


Setelah selesai pemakaman Rasulullah, kaum Muslimin dari golongan Ansar dan Muhajirin berkumpul di Masjid Nabawi untuk membaiat Abu Bakar untuk menjadi khalifah pertama pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H /632 M.

Beberapa pertimbangan pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah, antra lain:
  1. orang yang pertama kali masuk Islam
  2. selalu paling awal dalam mengimani ajaran yang dibawa Rasulullah, termasuk ketika peristiwa Isra' Mi'raj
  3. selalu setia mendampingi Nabi Saw.
  4. rela memberikan seluruh hartanya untuk mempertahankan Islam
  5. ditunjuk Nabi SAW sebagai imam shalat saat Rasulullah sedang sakit   
Akhir Hayat Abu Bakar Ash-Siddiq

Abu Bakar wafat pada tanggal 21 Jumadil Akhir 13 H / 12 Agustus 634 M, dalam usia 63 tahun. Beliau dimakamkan disamping makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi.

Sebelum meninggal, Abu Bakar berwasiat kepada para sahabat untuk memilih Umar bin Khatab untuk sebagai penggantinya.

Jasa-jasa Abu Bakar Ash-Siddiq dalam pemerintahan
  1. Mendirikan Baitul Mal, yaitu lembaga yang bertugas mengurusi keuangan negara, seperti dari harta rampasan perang ataupun dari zakat. Lembaga ini dikelola oleh Abu Ubaidah bin Jarrah, sahabat yang diberi gelar Amin Al-Ummah ( kepercayaan umat ).
  2. Mendirikan lembaga peradilan yang berfungsi untuk mengadili permasalahan / perselisihan di antara umat. Lembaga ini dipimpin oleh Umar bin Khatab.
  3. Membagi harta rampasan perang ( ghanimah ) secara adil.

2. Umar bin Khattab

pedang Umar bin Khattab
Umar bin Khattab lahir pada tahun 581 M / 40 sebelum Hijriah. Nama lengkapnya Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin bin Rabbah bin Abdullah bin Qurt bin Rizzah bin Adi bin Ka'ab. Umar bin Khattab merupakan putra dari Khattab bin Nufail dan ibunya bernama Khantamah binti Hisyam.

Umar bin Khattaab berasal dari Bani 'Adi. Garis keturunan Umar bin Khattab dengan Nabi Muhammad  bertemu pada Ka'ab bin Layyi.

Umar bin Khattab adalah orang yang disegani di Mekah. Beliau memiliki postur tubuh yang tegap, wataknya keras, dan berani sehingga ia dijuluki dengan Abu Hafas yang artinya tegar dalam berpendirian.

Umar bin Khattab juga dikagumi karena sangat cerdas, ahli berunding, gaya bicaranya sangat bagus, dan berpengetahuan luas sehingga beliau mendapat gelar Abu Faiz.

Umar bin Kattab Masuk Islam

Umar bin Khattab masuk Islam setelah mendengarkan ayat Al-Qur'an yang dibaca oleh adiknya (Fatimah). Setelah Umar bin Khattab membaca lembaran Surah Taha ayat 1-8, beliau sangat mengagumi isi dan susunan ayat tersebut. Beliau langsung bergegas menemui Rasulullah Saw. yang saat itu berada di rumah Al Arqm bin Abil Arqam. Umar bin Khattab beserta istri dan anaknya,  yaitu  Zainab binti Maz'an dan Abdullah bin Umar menyatakan keislamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Masuk Islamnya Umar bin Khattab beserta keluarganya terjadi pada bulan Zulhijah tahun 616 M.

Langkah-langkah yang diambil Umar bin Khattab setelah dirinya masuk Islam, antara lain:
  1. mengumumkan keislamannya kepada dihadapan kaum kafir Quraisy,
  2. mengusulkan kepada Rasulullah untuk berdakwah secara terang-terangan,
  3. mendatangi tokoh-tokoh Quraisy untuk mengajak mereka ke jalan Allah,
  4. mencurahkan seluruh hidupnya untuk membela Rasulullah dan Agama Islam,
  5. selalu mengikuti setiap peperangan selama Nabi SAW. hidup.
Umar bin Khattab menjadi Khalifah

Sebelum Abu bakar wafat, beliau mengusulkan bahwa yang menggantikan beliau adalah Umar bin Khattab. Setelah disepakati, beliau memerintahkan Usman bin Affan untuk menulis di atas kertas wasiat yang disetujui para sahabat.
                                        
wilayah kekuasan Umar bin Khattab
Setelah Abu Bakar wafat, Umar bin Khattab dibaiat menjadi khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Siddiq. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 23 Jumadil Akhir 13 H/634 M.

Pemerintahan pada masa Khalifah Umar bin Khattab disebut juga Futuhat Islamiyah, karena pada masa ini terjadi perluasan wilayah yang dilakukan secara besar-besaran dan terjadi perombakan di bidang pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan Umar bin Khattab meliputi:

1. Bidang Pemerintahan
  • Membagi wilayah menjadi 8 provinsi yang dipimpin oleh seorang gubernur, yaitu Madinah, Mekah, Suriah (Syria), Jazirah, Basrah, Kufah, Mesir, dan Palestina. Dalam menjalankan tugasnya, para gubernur dibantu Seketaris Daerah (Katib), Seketaris Militer (Katib ad Diwan), Pejabat Perpajakan  (Sahib al Kharaj), Pejabat Kepolisian (Sahib al Ahdas), Pejabat Keuangan (Sahib Baitul Mal), Hakim dan pejabat jawatan keagamaan (Qadi).
  • Pembentukkan dewan-dewan, yaitu Dewan Pembendaharaan Negara yang bertugas mengatur pengeluaran dan pembelanjaan negara, Dewan Kemiliteran bertugas mengatur keperluan tentara, polisi, gaji, dan pakaian, Dewan Kesjahteraan Umat bertugas mengatur gaji para imam, muadzin, memberi santunan kepada orang yang membutuhkan, dan Dewan Kehakiman berfungsi untuk mengawasi para hakim untuk dalam memutuskan perkara.
2. Bidang Hukum

Meliputi Pembagian harta warisan, perumusan prinsip qiyas, pengangkatan para hakim, pemakaian cambuk dalam melaksanakan hukuman badan, Penetapan hukuman 80 kali dera bagi pemabuk, pemungutan zakat atas kuda yang diperdagangkan, dan larangan untuk penyebutan nama wanita dalam lirik syair.

3. Bidang Ekonomi
  • Mendirikan Baitul Mal (Departemen Keuangan),
  • Mendirikan Diwan al Kharaj (Departemen Agraria),
  • Membentuk jawatan pos yang bertugas menyampaikan berita dari pemerintahan di Madinah ke daerah dan sebaliknya,
  • Mendirikan Diwan al Jundi, Dewan Keuangan untuk militer,
  • Menetapkan anggaran dan pengeluaran negara.

4. Menetapkan kalender Islam dan lambang negara

Pemberlakuan kalender Hijriah dimulai ketika Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah, yakni pada tanggal 16 Rabiul Awal 1 H. Tanggal 1 Muharam sebagai tahun baru Hijriah dihitung bedasarkan peredaran bulan Qamariah, yang dimulai pada tahun 16 H. Khalifah Umar bin Kattab menetapkan juga lambang resmi negara yakni Bulan dan Bintang.

5. Bidang Peradilan

Pada bidang peradilan, beliau menetapkan prinsip-prinsip peradilan Islam dengan menyusun sebuah risalah yang dikirim kepada Abu Musa al Asy'ari yang disebut Dustur Umar atau Risalah Al Qada'.

6. Perluasan wilayah Islam

Perluasan wilayah pada masa Khalifah Umar bin Khattab yaitu: penaklukan Persia, pembebasan Syam /Syria, pembebasan Baitul Maqdis di Yerussalem, dan perluasan Islam di Mesir.

Akhir Hayat Umar bin Khattab

Umar bin Khattab ditikam oleh Abu Lu'luah atau al Fairus ketika Umar bin Khattab sedang Shalat Subuh. Akibatnya beliau sakit selama tiga hari dan akhirnya wafat dalam usia 63 tahun pada tanggal 1 Muharam 23 H /644 M.


3. Usman bin Affan


Usman bin Affan dilahirkan di Thaif pada tahun 576 M. Beliau lima tahun lebih muda dari Rasulullah Saw.

Beliau termasuk kabilah Ummah dari suku Quraisy. Beliau seorang saudagar yang kaya raya dan sangat dermawan. Beliau juga sering memerdekakan budak. Setelah masuk Islam, sebagian besar harta kekayaannya disumbangkan untuk perjuangan Islam.

Akhlak Usman bin Affan sangat dikagumi Nabi Muhammad Saw. Bedasarkan pertimbangan ini, Nabi Saw. menikahkan putrinya dengan Usman. Putri Rasulullah yang pertama kali dinikahkan adalah Ruqayyah. Tidak berapa lama setelah Ruqayyah wafat, Rasulullah menikahkan lagi putrinya yang kedua, Ummu Kalsum dengan Usman. Karena itulah Usman bin Affan dijuluki Zun Nurain (memiliki dua cahaya).

Usman bin Affan menjadi Khalifah

Ketika menjelang Akhir hayat, Umar bin Khattab telah memikirkan khalifah penggantinya. Umar bin Khattab telah menyiapkan 6 nama calon yang mejadi khalifah. Keenam orang calon khalifah itu adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Abi Talib, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, dan Sa'ad bin Abi Waqas.

Setelah khalifah Umar bin Khattab wafat, kelima calon tersebut bermusyawarah. Abdurrahman bin Auf mengundurkan diri dan diberi tugas untuk mengumpulkan kaum Muslimin untuk bermusyawarah memilih khalifah dari beberapa calon yang disiapkan Umar bin Khattab. Hasil dari musyawarah itu, Usman bin Affan terpilih menjadi khalifah.

Jasa dan peninggalan Khalifah Usman bin Affan

Usaha Khalifah Usman bin Affan dalam memajukan agama Islam, diantaranya:
Mushaf Al Imam /dikenal dengan mushaf Usman
  1. Khalifah Usman menyempurnakan masuknya Persia ke dalam daerah Islam. Ia juga menyempurnakan daerah Tunisia di Afrika Utara,
  2. Pembukuan Al-Quran yang telah dibukukan itu dinamakan Mushaf Al Imam (mushaf yang dipegang oleh Khalifah Usman). Kemudian disalin untuk dikirim ke Mekah, Syria, Basrah, dan Kuffah sebagai pedoman hidup manusia. Mushaf itu sekarang sudah diperbanyak hingga sekarang sampai di tangan kita yang dikenal dengan Mushaf Usmani,
  3. Khalifah Usman bin Affan membangun armada Islam. Dengan dibangunnya armada itu, daerah Islam di sekitar Laut Tengah bagian timur dapat dipertahankan, bahkan Pulau Cyprus dan pulau Rhadus dapat ditaklukkan.
 Akhir Hayat Usman bin Affan 

Pada masa akhir pemerintahan, penasehat Khalifah Usman yang bernama Marwan bersikap licik dengan menghasut umat Islam. Dengan demikian, terjadilah pemberontakan yang dipimpin oleh Muhammad bin Abu Bakar dan Muhammad bin Huzaifah dengan enam ratus orang pengikut dari Mesir.

Pemberontakan itu terjadi dengan maksud agar gubernur Mesir digantikan oleh Muhammad bin Abu Bakar. Hal itu disetujui oleh Khalifah. Marwan kemudian membuat surat dengan stempel resmi yang meminta Abdullah agar membunuh pemimpin pemberontak dan anak buahnya.

Makam Usman bin Affan
Ternyata surat itu terjatuh ke tangan pemberontak dan mereka menghadap khalifah meminta agar Marwan diserahkan. Permintaan tersebut tidak disetujui oleh khalifah. Khalifah dengan diam-diam meminta bantuan Muawiyah (gubernur Irak) untuk menumpas para pemberontak. Ternyata para pemberontak telah mengetahui rencana tersebut.

Pemberontak marah kepada khalifa. Akhirnya, rumah khalifah Usman dikepung selama empat puluh hari oleh kaum pemberontak. Pemberontak memaksa  Usman untuk turun dari jabatannya. Namun, Ibnu  Umar segera masuk ke dalam rumah Usman untuk tidak turun dari jabatannya karena berarti telah membuat sunah jelek, sehingga setiap manusia yang tidak suka pada pemimpinnya, maka mereka mencopot paksa kepemimpinan tersebut. Usman pun menyadari bahwa inilah fitnah yang telah jauh-jauh hari telah diberitakan oleh Rasulullah Saw. Usman hanya bisa bersabar dan menyerahkan diri kepada Allah SWT.

Akhirnya Usman bin Affan wafat dalam keadaan berpuasa dan sedang membaca Al-Quran, hingga tetesan darah pertama tatkala membaca Surah Al-Baqarah ayat 137. Usman wafat pada tahun 35 H / 656 M. Usman dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.


4. Ali bin Abi Thalib


pedang Zulfikar, pedang peninggalan Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib lahir di kota Mekah tahun 583 M. Beliau merupakan putra dari Abu Thalib, paman Nabi Muhammad Saw.

Ali bin Abi Thalib merupakan adik sepupu Nabi Muhammad Saw. Beliau termasuk keluarga besar Bani Hasyim. Usianya 13 tahun lebih muda dari pada Rasulullah.

Ali adalah orang yang pertama yang masuk Islam dari pihak pemuda. Sejak kecil Ali sangat dekat dengan Nabi Saw., sehingga kepribadian rasul mempengaruhi kepribadian Ali.

Ali bin Abi Thalib dinikahkan dengan putri Nabi Saw. yang bernama Fatimah az Zahra. Dari perkawinan ini, Ali dikaruniai dua putra yang bernama Hasan dan Husein.

Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah

Setelah Khalifah Usman terbunuh, Masyarakat muslim saat itu berependapat bahwa yang paling pantas menjadi khalifah adalah Ali bin Abi Thalib. Pendapat itu didukung oleh masyarakat banyak, walaupun ada sebagian kecil yang menentangnya.

Berbeda dengan ketiga khalifah sebelumnya, Ali diminta menduduki kursi kekhalifahan oleh masyarakat banyak dan dipelopori oleh kaum yang memberontak Usman.

Jasa-jasa peninggalan khalifah Ali bin Abi Thalib

Hal-hal yang telah dibuat dibuat oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah:
  1. membiasakan bermusyawarah dalam memecahkan segala persoalan,
  2. membenahi pemerintahan yang didasarkan atas kecakapan atau kemampuan,
  3. berhasil mengembangkan ilmu bahasa Arab dan membangun Kota Kuffah menjadi pusat perdagangan,
  4. berusaha menentramkan suasana yang pada masa Khalifah Usman bin Affan sudah kacau. Usahanya yang kali ini mengalami kegagalan. Pada saat itu Umat Islam terpecah menjadi tiga golongan, yaitu:
  • golongan yang mendukung Muawiyah (Gubernur Damaskus),
  • golongan yang mendukung Ali bin Abi Thalib
  • golongan Khawarij, yaitu golongan nonblok (tidak mendukung Ali dan Muawiyah)
Akhir Hayat Ali bin Abi Thalib

Ketika Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah, muncul kaum Khawarij yang berusaha untuk membunuh Ali bin Abi Thalib, Muawiyah, dan Amr bin Ash. Menurut kaum Khawarij, ketiga orang itulah yang telah membuat umat Islam tidak tentram
Masjid Kufah tempat Ali dibunuh oleh kaum Khawarij

Akhirnya, pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H, Ali berhasil dibunuh oleh Ibnu Muljam ketika hendak melakukan Shalat Subuh di Kuffah. Sedangkan Muawiyah gagal dibunuh oleh oleh Al Barah dan Amr bin Ash gagal dibunuh oleh Umar bin Bakir.



Kamis, 10 Mei 2012

Para Ulama Perawi Hadis


1. Imam Al-Bukhari

Kitab Shahih Bukhari
Imam Al-Bukhari mempunyai nama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqirah bin Bardizbah Al-Bukhari. Ia lahir di Bukhara pada tahun 810 M dan meninggal pada tahun 870 M di Khartanah. Imam Al-Bukhari mempunyai ingatan yang lebih tajam daripada orang lain. Pada usianya 10 tahun, ia mempelajari ilmu hadis dari seorang ulama besar yaitu Ad-Dakhil. Di usianya 16 tahun, ia sudah hafal hadis-hadis yang terdapat dalam kitab karya Ibnu Mubarak dan Wakil Al-Jarrah.

Imam Al-Bukhari mempunyai lebih dari 1.000 orang guru. Penyusunan kitab Al-Jami' As-Sahih  yang terkenal dengan sebutan Shahih Bukhari, dilakukan dengan menemui lebih dari 1.080 orang guru di bidang ilmu hadis. Guru-guru tersebut berasal dari para ulama tabi'in dan siswa-siswa seangkatan dengan Imam Al-Bukhari.

Daerah daerah seperti Syam ( Suriah ), Mesir, Aljazair, Basrah, Kufah, dan Baghdad ia kunjungi dalam rangka mengumpulkan keterangan yang  lengkap tentang suatu hadis dan orang yang meriwayatkannya. Ia pernah tinggal di Makkah dan Madinah selama 6 tahun. Dari jerih payahnya, Imam Al-Bukhari berhasil menghimpun 600.000 hadis dan 300.000 hadis diantaranya telah dihafalnya, masing-masing 100.000 hadis shahih dan 200.000 hadis tidak shahih. Dengan diyakininya hadis yang shahih, membuktikan bahwa ketelitian Imam Al-Bukhari sangat tinggi.


2. Imam Muslim

Kitab Shahih Muslim
Imam Muslim memiliki nama lengkap Abu Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi An-Nisaburi. Imam Muslim lahir di Nisabur pada tahun 817 M dan meniggal pada tahun 875 M di kota itu juga. Bersama degan Imam Al-Bukhari, Imam Muslim disebut dengan Syaikhani ( dua Syekh ).

Imam Muslim pernah mengunjungi ke Hijaz, Irak, Suriah, Mesir, dan negri-negri lain, untuk memperdalam ilmunya. Imam Muslim menelusuri jejak Al-Bukhari, maka guru-guru Imam Muslim sama dengan guru-guru Imam Al-Bukhari, ditambah Imam Muslim sendiri karena pernah berguru kepada Imam Al-Bukhari.

Karya besar Imam Muslim adalah Al-Jami'As-Sahih Muslim atau dikenal dengan sebutan Shahih Muslim. Hadis-hadis yang ada dalam Shahih Muslim merupakan hadis yang telah disepakati dari 300.000 hadis yang diketahuinya. Imam Muslim meluangkan waktu selama 15 tahun untuk pemilihan dan penyusunan hadis itu, sehingga para ulama bersepakat bahwa Shahih Muslim menjadi rujukan kedua setelah Shahih Bukhari.


3. Abu Dawud 


kitab Sunan Abi Dawud
Abu Dawud memiliki nama lengkap adalah Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asyas bin Ishaq bin Basyir dan Syadad bin Amr bin Amran Al-Azdi As-Sijistani. Ia dilahirkan di Baghdad pada tahun 817 M dan wafat pada tahun 888 M.

Pada usia 21 tahun Abu Dawud mengunjungi beberapa tempat seperti Hijaz, Suriah, Mesir, Khurasan, Ray ( Teheran ), Harat, Kufah, Tarsus, dan Basra. Tujuan mengunjungi daerah-daerah tersebut adalah untuk berguru kepada pakar-pakar ilmu hadis, seperti Ibnu Amrad Ad-Dasir, Abul Walid At-Tayalis, Abu Bakar bin Abi Syaibah, dan Imam Hambali.

Setelah melakukan perjalanan, Abu Dawud menyusun  kitab hadis, yang kemudian dikenal dengan Sunan Abi Dawud. Para ulama sepakat mengelompokkan kitab tersebut ke dalam Kutubus Sitah ( enam hadis utama ). Kitab Sunan Abi Dawud memuat 4.000 hadis dari sekitar 500.000 hadis yang dihimpunnya. Kitab ini merupakan yang paling populer dari seluruh karya Abu Dawud yang berjumlah 20 judul. Sunan Abi Dawud sudah diulas lebih dari 13 judul kitab dalam bentuk Syarh ( komentar ), mukhtasar ( ringkasan ), dan fahsib ( revisi ).


4. At-Tirmizi

kitab Sunan At-Tirmizi
At-Tirmizi mempunyai nama lengkap Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin Dahhat As-Sulami Al-Bugi. Ia lahir di Termez, Tajikistan pada tahun 209 H dan wafat pada tahun 279 H / 892 M di tempat itu juga. At-Tirmizi ahli dalam hal menghafal, menyusun, dan meneliti hadis. At-Tirmizi juga menjadi salah seorang sumber bahan untuk penyusunan hadis dari Imam Al-Bukhari.

At-Tirmizi pernah juga berguru kepada Imam Bukhari, sehingga pendapat dari Imam Al-Bukhari tentang nilai hadis sering tampak Sunan At-Tirmizi. Ia juga termasuk salah satu Kutubus Sitah ( enam hadis utama )

Kelebihan Sunan At-Tirmizi dari Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, adalah dari segi penggunaanya dari dua kitab shaih tersebut. Shahih Muslim hanya dapat dipahami oleh seorang ahli, sedangkan Sunan At-Tirmizi dapat dipahami oleh orang awam.


5. An-Nasai

kitab As-Sunan An-Nasa'i

An-Nasa'i mempunyai nama lengkap Ahmad bin Syu'aib bin Ali bin Bahr bin Sinan. Ia lahir di Nasa, Khurasan pada tahun 830 M dan wafat di Damaskus pada tahun 915 M. Ketika berusia 15 tahun, ia telah mengadakan perjalanan ke Hijaz, Irak, Mesir, Suriah, dan Aljazair yang tidak lain untuk menuntut ilmu hadis. Beberapa guru yang ditemuinya antara lain Qutaibah bin Said, Ishaq bin Ibrahim, dan Muhammad bin Mansur. Sekembalinya dari perjalanan dan menjadi ulama hadis, ia tinggal di Mesir hingga tahun 915 M dan terakhir tinggal di Damaskus. An-Nasa'i juga dikenal dengan ahli fiqih dan bermahzab Syafi'i.

Selain Sunan An-Nasa'i , sebuah kitabnya yang juga terkenal adalah kitab As-Sunan Al-Mujtaba. Kitab ini memuat 5.761 hadis dan termasuk dalam Kutubus Sitah.


6. Ibnu Majah


kitab Sunan Ibnu Majah
Ibnu Majah memiliki nama lengkap yaitu Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Ar-Rabai Al-Qazwini. Ia lahir di Qazwin, Irak  pada  tahun 824 M dan wafat pada tahun 887 M. Nama Majah adalah nama gelar bagi Yazid.

Ketika ia berusia 15 tahun, ia berguru kepada Ali bin Muhammad At-Tangfasi. Saat ia berusia 21 tahun, ia melakukan perjalanan ke Ray, Basra, Kufah, Baghdad, Khurasan, Suriah, dan Mesir guna untuk menuntut ilmu hadis. Ia juga berguru kepada Abu Bakar bin Ali Syaibah.

Hasil karya Ibnu Majah terdiri dari berbagai cabang ilmu. Dalam ilmu tafsir, beliau menulis tafsir Al-Qur'an Al-Karim dan tarekh. di bidang hadis, beliau menulis karya Sunan Ibnu Majah dan termasauk ke dalam Kutubus Sitah. Sebagian besar ulama menetapkan Sunan Ibnu Majah termasuk Kutubus Sitah ( enam kitab hadis utama ), yaitu:
  • Shahih Bukhari, karya Imam Al-Bukhari
  • Shahih Muslim, karya Imam Muslim
  • Sunan Abi Dawud, karya Abu Dawud
  • Sunan At-Tirmizi, karya At-Tirmizi
  • Sunan An-Nasa'i, karya An-Nasa'i
  • Sunan Ibnu Majah, karya Ibnu Majah


Ilmuan Muslim Pada Masa Dinasti Abbasiyah


1. Al-Kindi  

Nama lengkap Al-Kindi adalah Abu Yusuf Ya'kub bin Ishaq bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad bin Al-Asyas bin Qois Al-Kindi. Al-Kindi lahir di Kufah tahun 801 M dan wafat tahun 869 M.Ayahnya bernama Ibnu As-Sabah. 
Karya-karya Al-Kindi adalah sebagai berikut:    
  • Risalah Fi Faslain ( Pengetahuan dua muslim)
  • Risalah Fi Iliat An Nafs Addam ( Penjelasan bentuk darah dan pernafasan )                                                                           

2. Al-Farabi  

Nama lengkap Al-Farabi adalah Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkham bin Uzraqah Farabi. Al-Farabi lahir di Farab tahun 870 M dan wafat pada tahun 950 M di Aleppo ( Suriah ). Al-Farabi adalah orang cerdas dan senang belajar ilmu agama bahkan Ia dapat menguasai 70 bahasa dan berbagai cabang ilmu pengetahuan.
Karya-karya Al-Farabi adalah sebagai berikut:
  • Al-Jam'u Baina Ra'yi Al Hakimaini ( Pertemuan 2 pendapat filsof Plato & Aristoteles )
  • Uyun Al Masail ( Pokok-pokok pemarsalahan )
  • Lahsilus Sa'adah ( Memperoleh kebahagiaan )

3. Ibnu Sina

Al-Qanun fit Tibb
Ibnu Sina adalah seorang ilmuan muslim dibidang kedokteran dan di wilayah barat dikenal dengan sebutan Avicenna. Nama lengkapnya adalah Abu Al-Husain bin Abdullah. Ia lahir di Afsyanah ( Bukhara ) pada tahun 980 M dan Wafat pada tahun 1039 M. 

Ibnu Sina juga pandai dalam hal Filsafat, sehingga Ia diberi gelar Asy-Syaikh Ar-Rais ( Guru para raja ) dan pada bidang kedokteran, Ia diberi gelar dengan sebutan pangeran para dokter.

Karya-karya Ibnu Sina diantara lain:
  • Asy-Syifa ( Penyembuhan )
  • Al-Qanun Fit Tibb ( Peraturan-peraturan dalam kedokteran )
  • Al-Isyarat Wa At Tan Bihal ( Isyarat dan penjelasan )
  • Mantiq Al-Masyrigiyyin ( Logika Timur )  

4. Ar-Razi 

Ar-Razi adalah seorang ilmuan muslim yang lahir di kota Ray pada tahun 865 M dan wafat tahun 932 M di kota itu juga. Ar-Razi pandai dalam hal bidang  kedokteran dan filsafat.

Ar-Razi pernah menulis dalam setahun lebih dari 20.000 lembar kertas. Hal ini menunjukkan kesungguhan Ar-Razi untuk belajar, meneliti, dan menulis karyanya yang bejumlah 232 buku / risalah yang sebagian besar di bidang kedokteran. 
Karya-karya Ar-Razi yang terkenal antara lain:
  • Al-Hawi, yaitu ensiklopedi kedokteran yang berjumlah 20 jilid yang membahas ilmu kedokteran Yunani, Arab, dan Suriah. 
  • Fi al Judari wa al Hasbat, yaitu buku yang membahas tentang penyakit campak dan cacar.


Selasa, 08 Mei 2012

Masjid Bersejarah di Pulau Jawa


1. Masjid Agung Demak, Jawa tengah

Masjid Demak yang berisi dengan nilai-nilai historis
Masjid Demak adalah sebuah masjid yang terletak di Desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masjid ini didirikan oleh Raden Patah, yaitu raja pertama Kesultanan Demak dan atas  prakasrsa para Walisongo pada abad ke- 15. Masjid ini menjadi pusat kegiatan dan tempat berkumpulnya Walisongo untuk menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.

2. Masjid Agung Cirebon, Jawa Barat

Masjid Merah yang eksotis

bagian dalam Masjid
Masjid Agung Cirebon atau disebut Masjid Merah Cirebon adalah masjid yang terletak di Kompleks Keraton Kesepuhan, Cirebon, Jawa Barat yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati sekitar  pada tahun 1480 M. 

Menurut Tradisi, pembangunan masjid ini melibatkan 500 orang yang didatangkan dari Majapahit, Demak, dan Cirebon. Dalam pembanguanannya, Sunan Gunung Jati menunjuk Sunan Kalijaga untuk menjadi arsitek dalam pembangunan masjid ini. Selain itu, Sunan Kalijaga memboyong Raden sepat, arsitek Majapahit yang merupakan tawanan perang yang membantu membangun masjid ini.

Masjid Agung Cirebon terdiri atas 2 bagian, yaitu serambi masjid dan ruang utama. Untuk menuju ke ruang utamanya, terdapat sembilan buah pintu yang melambangkan sembilan orang wali yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

 3. Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah

Masjid Menara Kudus kental dengan budaya lokal


Masjid Menara Kudus adalah sebuah masjid yang didirikan oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 M / 956 H. Masjid ini disebut juga Masjid Al-Aqsa dikarenakan batu bertamanya berasal dari Baitul Maqdis dari Palestina dan disebut juga Al-Manar. Masjid ini terletak di desa Kauman, kebupaten Kudus, Jawa Tengah. Masjid ini serupa dengan bangunan candi dan merupakan perpaduan dengan budaya Islam dengan budaya Hindu.


4. Masjid Agung Banten

Masjid Banten dengan menaranya yang megah
Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid bersejarah di Pulau Jawa yang penuh dengan nilai sejarah. Masjid ini terletak didesa Banten Lama, sekitar 10 km sebelah utara kota Serang.

Masjid Agung Banten ini didirikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570M), sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia merupakan putra pertama dari Sunan Gunung Jati.

Salah satu khas yang tampak dari masjid ini adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China yang juga merupakan karya asitek Cina yang bernama  Tjek Ban Tjut.

Menara Masjid Banten ini berada di sebelah timur masjid yang dibuat oleh Hendick Lucasz Cardeel yang menjadi ciri khas Masjid Banten. Menara masjid ini terbuat dari batu bata dengan ketinggian kurang lebih 24 m, diameter bagian bawahnya kurang lebih 10 m. Untuk mencapai puncaknya, ada 83 buah anak tangga untuk mencapai ke atasnya dan hanya dapat dilewati oleh satu orang.


5. Masjid Ampel Surabaya

Masjid Ampel yang kental dengan nuansa Lokal dan Arab
tiang-tiang penyangga di dalam masjid
Masjid Ampel adalah sebuah masjid bersejarah di kelurahan Ampel, kecamatan Semampir, kota Surabaya, Jawa Timur. Masjid Ampel ini dibangun oleh Raden Rahmad Rachmatullah atau dikenal dengan sebutan Sunan Ampel dengan dibantu oleh sahabat karibnya yaitu Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji, serta dibantu para santrinya. Pada tahun 1421 M. Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Jawa kuno, dengan nuansa Arab yang kental.

Dibelakang Masjid Ampel terdapat kompleks makam Sunan Ampel yang meninggal pada tahun 1481 M. Di kawasan sekitar masjid ini ada yang menarik yaitu keberadaan Kampung Arab yang sebagian besar merupakan keturunan Arab Yaman dan China yang sudah menetap selama ratusan tahun untuk berdagang. Suasana kehidupan para pedagang ini nyaris seperti suasana yang ada di Mekah.



6. Masjid Mantingan

Masjid Mantingan dengan perpaduan gaya Tiongkok
Masjid Mantingan adalah sebuah masjid bersejarah yang dibangun semasa kesultanan Demak pada tahun 1559 M. Masjid ini merupakan masjid kedua setelah Masjid Agung Demak. Masjid Mantingan terletak di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

pintu masjid berjumlah lima yang menandakan rukun Islam dan dihiasi dengan relief
Masjid ini merupakan gaya arsitektur khas Tiongkok. Didirikan atas lantai yang tinggi dan ubinnya didatangkan langsung dari Tiongkok. Bangunan Atap termasuk bubungan adalah gaya Tiongkok. Dinding luar dan dalam masjid dihiasi dengan piring tembikar bergambar biru. Masjid ini  menjadi pusat untuk penyebaran Islam dan kegiatan keagamaan Islam di daerah ini.




Kubah Masjid Terbesar di Dunia


1. Masjid Al-Azham di Tanggerang Jawa Barat, Indonesia 


 
Masjid Al-Azham yang indah dengan kubahnya yang besar
Masjid Al-Azham adalah masjid yang terletak di kota Tanggerang Jawa Barat, Indonesia. Masjid ini dibangun dengan dana APBD Kota Tanggerang dan dibangun pada tanggal 07 Juli 1997 dan selesai pada tanggal 23 April 2003.
Masjid Al-Azham ini berdiri diatas tanah seluas 2,25 ha dengan luas bangunan 5.775 m2. Masjid ini merupakan masjid dengan kubah terbesar di dunia dengan luas permukaan kubah masjid 4.250 m2 dan dengan panjang diameter 63,26 m2. Kubah masjid ini terdiri atas 5 kubah yang menjadi satu, yaitu 4 kubah penyangga dan 1 kubah utama.

Jumat, 04 Mei 2012

7 Masjid Terbesar di Dunia


1. Masjidil Haram di Makah

Masjidil Haram pada musim haji
Masjidil Haram adalah masjid tertua yang dibangun oleh Nabi Muhammad Saw. Seiring dengan bertambah banyaknya jamaah haji, maka Masjidil Haram diperbesar lagi oleh Raja Fahd sehingga Masjidil Haram menjadi masjid terbesar di dunia. 

Setelah diperbesar oleh Raja Fahd, Saat ini luas Masjidil Haram ialah 328.000 m2 dan luas areal seluruhnya  400.800 m2 sehingga dapat menampung 900.000 jama'ah pada hari biasa dan lebih dari 4.000.000 jama'ah pada musim haji.

keistimewaan utama masjid ini adalah : Shalat di masjid ini lebih utama dari shalat 100.000 kali di masjid lain, begitupun berzikir, berdoa, bersedekah dan amal baik lainnya. Datang ke Masjidil Haram dengan niat tidak baik akan diberikan azab yang pedih.

2. Masjid Nabawi di Madinah

Masjid Nabawi pada malam hari

Masjid Nabawi adalah masjid yang dibangun Nabi Muhammad Saw. bersama para sahabat dan kaum Muslimin di tengah kota madinah. Masjid ini dibangun pada bulan Rabiul Awal 1 hijriah (September 662 M)
segera setelah Beliau hijrah dari Makah ke Madinah.

Pada bulan Muharam 1406 H / Oktober 1985, dimulailah proyek perluasan Masjid Nabawi baru seluas 82.000 m2 yang mengitari dan menyatu dengan bangunan masjid yang sudah ada dan luas masjid menjadi 98.000 m2 yang dapat menampung jama'ah 167.000 jama'ah dan lantai atas seluas 67.000 m2 yang dapat menampung sebanyak 90.000 jama'ah sehingga menjadi masjid ke 2 terbesar di dunia. Pada hari-hari biasa, Masjid Nabawi dan halamannya dapat menampung 650.000 jama'ah dan pada musim haji dapat menampung 1.000.000 jama'ah.

Keutamaan shalat di Masjid Nabawi sebagaimana sabda Rasulullah ;" Shalat di masjidku lebih utama dari 1000 shalat di tempat lainnya, kecuali Masjidil Haram lebih utama dari 100.000 kali shalat di tempat lainnya" ( H.R. Muttafaqun 'Alaih).

3. Masjid Muhammad Ali Pasha di Cairo, Mesir

Masjid Ali Pasha yang indah
Masjid Muhammad Ali Pasha atau masjid Alabaster ialah Masjid yang dibangun antara tahun 1830-1848 oleh Raja Muhammad Ali Pasha. Desain bangunan dibuat oleh Yusuf Bushnak, dari Istanbul yang terinspirasi masjid Yeni yaitu masjid dinasti Utsmaniyah di Eminonu, Istanbul Turki. Tinggi  tiang masjid masing-masing mencapai 11 meter dengan gaya mesir yang khas di beberapa sentuhan.

Masjid ini seluas 6.443 m2 sehingga masjid ini adalah masjid ke tiga terbesar di dunia dan merupakan  salah satu ojek wisata di Mesir yang terkenal.

4. Masjid  Istiqlal di Jakarta, Indonesia

Masjid istiqlal yang tampak megah
Masjid Istiqlal adalah masjid yang didirikan atas dasar prakarsa Presiden RI yang pertama yaitu Ir Soekarno. Masjid ini dinamakan Istiqlal yang  artinya Merdeka dikarenakan atas rasa syukur  rakyat Indonesia atas kemerdekaan  dari  jajahan Belanda. Pada tanggal 24 Agustus 1961 dan selesai pada tanggal 22 februari 1978 atas rancangan arsitek Fredrerich Silaban yang mengikuti gaya bangunan masjid kemoderenan.

Masjid Istiqlal dibangun di atas tanah seluas 9,32 ha yang dulunya  taman Wihelmina yang  tak terurus  dan bekas benteng kolonial Belanda dekat dengan Istana Merdeka. Luas bangunan utama masjid hanya 26% dari   seluruh areal masjid. Masjid ini dapat menampung hingga 200.000 jama'ah sehingga masjid Istiqlal adalah masjid terbesar di kawasan Asia Tenggara dan masuk sebagai masjid terbesar ke empat di dunia.

5. Masjid Hasan II di Casablanca, Maroko

Masjid Hasan II yang tampak kokoh

Masjid Hasan II adalah masjid yang terletak di Casablanca, Maroko. Masjid ini mulai dibangun tahun 1980, didesain oleh arsitek berkebangsaan Prancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues. Menara yang ada didepan  Masjid ini  adalah menara masjid tertinggi didunia dengan ketinggian 210 m.

Masjid Hasan II ini termasuk dalam ketagori masjid terbesar di dunia dikarenakan dapat menampung  hingga 105.000 jama'ah, yaitu 25.000 jama'ah di dalam Masjid dan 80.000 jama'ah di pekarangan luar masjid.

6. Masjid Faisal di Islambad, Pakistan

Masjid Faisal dengan lampu berkilau
bagian dalam masjid
Masjid Faisal terletak di Islambad yaitu ibu kota Pakistan. Masjid ini dibiayai pembangunanya oleh Raja Faisal bin Abdul Aziz dari raja Arab Saudi. Masjid Faisal ini berbentuk seperti tenda suku Badui yang dirancang oleh arsitek dari Turki Vedat Dalokay. Masjid  Faisal selesai dibangun pada tahun 1986. Nama masjid ini diambil dari nama almarhum Raja Faisal bin Abdul Aziz dari Arab Saudi yang mendukung dan membiayai pembangunan masjid ini.

Masjid Faisal ini kalah besar dengan masjid Hasan II di Maroko setelah dibangun  pada  tahun 1993 Dari segi ukuran. Masjid ini termasuk masjid terbesar di dunia dan masjid terbesar di Asia Selatan dengan ukuran 5.000 m2 dengan kapasitas 100.000 jama'ah. Masjid ini memiliki pekarangan masjid ketiga terluas di dunia setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang memiliki kapasitas 200.000 jama'ah.

7. Masjid Badhshahi di Lahore, Pakistan

Masjid Badhshahi dengan halamannya yang luas

Masjid Badhshahi merupakan masjid yang terletak di  Lahore, Pakistan  dan dibangun oleh kaisar Mughal ke enam yaitu kaisar Aurangzeb  pada tahun 1671 dan selesai pada 1673.

Masjid Badhshahi ini dapat menampung 5.000 jama'ah di dalam masjid. Ukuran halaman masjid  ini sebesar 25.899,9 m2 dapat menampung  sekitar 95.000 jama'ah di halaman dan portico. Hal tersebut dapat menjadikan masjid ini menjadi masjid kedua terbesar di Pakistan dan Asia Selatan serta masjid ke tujuh terbesar di dunia.

Masjid ini memiliki empat menara penjuru luar masjid  masing-masing setinggi 53,75  m2 Tinggi menara masjid ini lebih tinggi 4,2 m mengalahi tinggi menara yang ada di Taj Mahal India.

Rabu, 02 Mei 2012

Masjid Bersejarah di Aceh


1. Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya dengan 1 kubah
Masjid Raya Baiturrahman berada di pusat kota Banda Aceh. Masjid ini telah mengalami beberapa kali perluasan dari bangunan dasarnya yang berukuran 537,91 m2. Untuk mengambil hati rakyat aceh, pada tahun 1879-1883 pemerintah kolonial Belanda membangun kembali pengganti Masjid  Raya Baiturrahman yang dibangun Iskandar Muda pada tahun 1614 yang telah  dibakar oleh kolonial Belanda pada tahun 1874.  Masjid ini didirikan atas rancangan pengusaha dari China yang bernama Lie A Sie dengan berarsitektur bangunan model eropa.

Pada tahun 1936, masjid ini diperluas lagi oleh Gubernur Van Aken dengan biaya f 35.000 ( Gulden ). Dalam perluasan ini, Masjid Raya Baiturrahman ditambah 2 kubah lagi dengan luas 741 m2. Berikutnya masjid ini mengalami renovasi yang dapat diringkas sebagai berikut:

Bagian dalam Masjid Raya Baiturrahman
1.Perlusan Masjid Raya Baiturrahman dengan ditambahnya 2 kubah dan dua menara sebelah utara dan selatan ( Surat Keputusan Mentri Agama RI tanggal 31 Oktober 1957 ). Peletakkan batu pertamanya pada hari Sabtu, 16 Agustus 1958 oleh Mentri Agama Yang kala itu dijabat oleh M.Ilyas. Hasilnya, luas Masjid Raya Baiturrahman menjadi 1.945 m2 dengan 5 kubah.

2. Tahun 1981, saat diadakannya MTQ Nasional ke -XII  di Banda Aceh, Masjid Raya Baiturrahman ditambah dengan tambahan pelataran masjid, pemasangan klimkers di area masjid, interior, sound system, penambahan tempat wudhuk, pemasangan pintu kriwang, chondelir, serta kaligrafi yang berbahan kuningan. Didepan masjid juga dipasang instalasi air mancur.

Menara modal di depan masjid Raya
3. Tahun 1986, masjid ini diperluas lagi menjadi 2.240 m2 serta dilengkapi dengan ruang para imam, muadzin, ruang tamu, ruang belajar, perkantoran, dan tempat penitipan kendaraan.

4.Pada tahun 1992, Masjid ini diperluas lagi menjadi  tujuh kubah, lima menara, dengan luas masjid menjadi 3.500 m2, tanah didepan masjid dibebaskan seluas 16.070 m2 dengan biaya sebesar 1,2 miliar. Di halaman depan masjid didirikan menara utama /  menara induk dengan ketinggian 53 m.     

2.Masjid Baiturrahim,Ulhe-Lheue

Keadaan Masjid Baiturrahim setelah dipugar

Masjid Baiturrahim Ulee-Lheue adalah masjid di kemukiman Meuraxa, desa Ulee Lheue, kira-kira 5km dari pusat kota Banda Aceh. Masjid ini dibangun pada tahun 1343 H / 1926 M. Masjid ini pada awalnya dapat menampung 450 orang shalat jama'ah dan dibagi 2 ruang yaitu, ruang shalat dan bagian belakang untuk ruang belajar. Seiring dengan perubahan waktu dan pertumbuhan penduduk, masjid ini telah mangalami renovasi beberapa kali sehingga ruang belajar di gunakkan untuk ruang shalat. Setelah direnovasi beberapa kali, Masjid  ini dapat menampung 1500 jama'ah. Adapun bagian depan masjid tidak direnovasi karena sudah dijadikan situs sejarah. Masjid Baiturrahim sebagai situs sejarah yang dipertahankan sampai sekarang sekaligus sebagai situs tsunami 26 Desember 2012. "Subahanallah''

3. Masjid Tgk Dianjong

Masjid Tgk Dianjong dengan bentuk aslinya
Masjid Tgk Dianjong adalah sebuah masjid yang terletak di Gampong Peulanggahan Kecamatan Kuta Raja kota Banda Aceh. Masjid Tgk Dianjong yang berkonstruksi kayu telah hancur dilumat gelombang tsunami. Kini telah dibangun masjid pengganti masjid sebelumnya dengan konstruksi beton dengan mengikuti arsitektur tradisional masjid sebelumnya.

Pada awalnya masjid ini hanya sebuah dayah untuk menuntut ilmu agama serta tempat pelatihan manasik haji bagi orang yang ingin naik haji ke tanah suci. Dayah ini didirikan oleh Tgk Dianjong pada tahun 1769 M semasa dengan Sultan Alaidin Mahmud Syah ( 1760-1781 M ). Dengan letaknya yang strategis di lembah Sungai Krueng Aceh, Dayah ini menjadi pintu gerbang dan tempat singgahan bagi orang yang datang dari luar negri yang ingin bertemu dengan sultan.

4. Masjid Indrapuri

Tampak luar masjid Indrapuri
Masjid Indrapuri adalah salah satu masjid yang didirikan oleh Iskandar Muda dari 3 masjid yang Ia dirikan yaitu Masjid  Baiturrahman, dan Masjid Indrapurwa. Masjid Ini terletak  di pasar indrapuri kecamatan Indrapuri kabupaten Aceh Besar, berjarak 24 km ke arah utara Banda Aceh. Masjid ini didirikan oleh Iskandar Muda selepas balik dari Malaka di atas reruntuhan candi seluas 33.875 km2  dipinggir sungai yang memisahkan dengan jalan raya medan- banda aceh. Pondasi masjid ini merupakan  reruntuhan  candi peninggalan kerajaan Lamuri yang telah lama terbengkalai. Bangunan ini dirombak sebagian hingga tingkat ke empat untuk dijadikan masjid agar tidak mubazir. peristiwa pengalihan fungsi menjadi masjid terjadi pada tahun 1207 H (1618 M).

Bagian dalam masjid Indrapuri
Sebagaimana   masjid tradisional lainnya di aceh, masjid ini didirikan dibangun dengan konstruksi kayu. Pintu masuk masjid berada di sebelah timur. Di halaman depan terdapat bak penampung hujan untuk berwudhu. Bangunan dalam masjid 18,8 x 18,8 m, dan tinggi 11,65 m ini didirikan dengan 36 buah tiang yang bediri di atas batu kali sebagai landasan.

 

5. Masjid Indrapurwa

Masjid Indrapurwa di desa Lam Baudeuk
Masjid Indrapurwa adalah salah satu masjid yang didirikan oleh Iskandar Muda selain Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Indrapuri. Masjid ini dulunya bediri diatas reruntuhan/bekas pondasi candi di Pante Ara. Masjid ini dipindahkan ke desa Lam Badeuk Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar.

Pondasi Masjid sebelum dipindahkan dari Pante Ara masih dapat dilihat saat air surut kira-kira 2 km dari bibir pantai. Masjid Indrapurwa tidak dapat disaksikan lagi setelah musibah tsunami 26  Desember 2004 dan hanya tinggal pondasi masjid di desa Lam Badeuk Kecamatan Peukan Bada.